Saturday, August 31, 2013

Apa Sih HDTV?

TEMPO Interaktif, Jakarta - Yurike Pamela, 34 tahun, bingung. Setibanya di kediamannya di Meruya Ilir Jakarta Barat, televisi LCD 46 inci yang baru dibelinya tidak menampilkan gambar sekinclong saat menyala di toko. "Kok bisa beda gini ya?" ujarnya.

Menurut Manajer Produk TV PT Samsung Electronik Indonesia Ubay Bayanudin banyak konsumen yang melontarkan pertanyaan seperti Pamela tadi. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan televisi yang makin kini makin ramping itu. "Hanya saja, siaran televisi kita belum men-support high definition," katanya kepada Tempo, Selasa (28/9).


Sejatinya, Televisi Definisi Tinggi atau yang lebih dikenal dengan HDTV, mampu menampilkan gambar lebih ciamik. Densitasnya antara 1024x768 piksel dan 1366x768 piksel, sekitar 5 kali lebih padat ketimbang teve standar atau SDTV. Di atasnya ada Full-HD dengan resolusi 1920-1080 piksel. Toko memajangnya dengan label HD ready atau 768p untuk HD dan Full-HD ready atau 1080p untuk Full-HD.

Sayangnya siaran yang bisa kita nikmati di Indonesia baru sekelas televisi standar, termasuk tayangan cakram video digital atau DVD. "Kualitas HD seperti menonton DVD blue-ray," ujar Ubay. Tayangan sekelas itu yang diputar toko saat memajang televisi yang mereka lego.

Saat ini, baru PT First Media Tbk yang memberikan layanan definisi tinggi bagi pelanggannya. Itu pun masih terbatas pada kanal film HBO dan ESPN.

Menurut Ubay, perkembangan seperti ini tergolong normal. Dia mencontohkan telepon genggam 3G muncul lebih dahulu ketimbang layanan provider yang menyokong teknologi itu.

Akibatnya, untuk sementara waktu, pemilik HDTV tidak dapat memanfaatkan layar kacanya secara maksimal. Namun itu tidak akan lama. Melirik negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, yang sudah menyiarkan HD, Indonesia akan terseret. "Mungkin sekitar tiga tahun lagi sudah marak," katanya.

REZA M

No comments:

Post a Comment